Burung camar, menyapa teduh bola mata…
senyumnya…
indah…
dan sejenak hanya ada debar…
yang membuat hatiku melemah.
bukankah hati ini selalu saja seperti itu..
mungkinkah ada sebuah cahaya di balik gelap itu…
melibas luka yang telah lama menganga…
sebab cinta..
sebab aku jatuh cinta…
pada seorang laki-laki yang menyapaku dengan tatapan setenang langit senja.
kemudian aku terpenjara sendiri dalam ruang-ruang pikiranku…
memaknaimu bukan hal yang mudah…
sebab tak ada satu kitabpun yang mampu menceritakan tentang hatimu…
debar itu…
selalu saja berdebar tiap kali kau singgah dalam pikiranku
ingin kubunuh debar itu, sebab aku lelah…
namun itu percuma saja…
aku jatuh cinta padamu.
laki-laki bermata langit senja
senyumnya…
indah…
dan sejenak hanya ada debar…
yang membuat hatiku melemah.
bukankah hati ini selalu saja seperti itu..
mungkinkah ada sebuah cahaya di balik gelap itu…
melibas luka yang telah lama menganga…
sebab cinta..
sebab aku jatuh cinta…
pada seorang laki-laki yang menyapaku dengan tatapan setenang langit senja.
kemudian aku terpenjara sendiri dalam ruang-ruang pikiranku…
memaknaimu bukan hal yang mudah…
sebab tak ada satu kitabpun yang mampu menceritakan tentang hatimu…
debar itu…
selalu saja berdebar tiap kali kau singgah dalam pikiranku
ingin kubunuh debar itu, sebab aku lelah…
namun itu percuma saja…
aku jatuh cinta padamu.
laki-laki bermata langit senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar